Pergi saja jika ingin pergi. Bawa sekalian luka yang tergores sejak kau datang. Hidup tidak lebih baik denganmu. Sejak awal ini merupakan kesalahan.
Apa kau pikir matahari akan berhenti bersinar tanpamu. Atau mungkin kau pikir hidup hanya berpusar pada kau seorang. Atau mungkin kau mengira kelemahan akan datang begitu saja.
Di hidupku ada bidadari kecil yang senantiasa ‘berjoget inul’ ketika aku bersenandung. Di hidupku selalu ada orang-orang yang rela meyerahkan nyawanya demi melihat kebahagiaanku.
Dihidupku ada cinta yang tak kau miliki meskipun puluhan ‘dia’ berada di pelukan. Dihidupku ada kesetiaan yang tak akan pernah kau dapatkan diluar sana.
Aku memiliki apa yang kau cari selama ini. Pergi! Pergi ke ujung dunia sekalipun. Suatu hari kau akan kembali padaku.
I have learned so much with you, learned that you want to live on top of the mountain, without knowing that true happiness is obtained in the journey taken & the form used to reach the top of the hill.
7 comments:
ah, kau, nyuruh pergi tapi masih berharap akan kembali
nicely put, Ne.. :-)
verifikasi: sticat. Sticat Gigi Sebelum Tidur.
Ezra: Oo iya dong bos lha wong ku suruh pergi bukan minggat. Hi, pak tulisanmu kutunggu sekian lama nih
JJ: Sikat udah pensiun di ganti sticat.Hehehehe
:D
yang kebaca ko kesel aja ya bu... bukan pengen ditinggal perginya? :D
Bukankah menyuruh pergi selalu disertai dengan perasaan kesal. Masa lagi happy ngusir2 orang sih jeng.
aku ga pengen kamu pergi... tapi pergi deh.
aku sayang kamu, pergi gih...
noh, ngusir yang ga pake kesel, tapi NESTAPA. hauahahahah
Peace deh ah
Post a Comment