Bersyukurlah....
Drama hidup diatur oleh seorang Sutradara yang tidak pernah tertidur. Sutradara yang tidak pernah kehabisan ide kreatif. Sutradara yang selalu mampu mengembangkan jalan cerita sekali pun kelihatan jelas jalan buntu di depan sana.
Bersyukurlah....
Hidup itu tidak selalu berjalan di atas rel yang benar, sesekali tergelincir itu biasa. Sesekali merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat itu perlu. Sesekali memilih berjalan diatas jalan yang penuh bebatuan, bergoyang ke kanan dan ke kiri bahkan tergoncang ada baiknya.
Bersyukurlah....
Peran yang kita mainkan tidak selalu sama dalam setiap episodenya itu pasti. Dunia yang kita hidupi tidak selalu berwarna putih sesekali berwarna hitam atau abu-abu itu harus. Alam saja memberikan sejuta warna-warni agar semua kelihatan lebih indah dan tidak monoton.
Bersyukurlah.... Ketika masih memberikan ruang pada hati nurani untuk bersuara, itu telah menjadi kelangkaan saat ini. Ketika memilih menghentikan langkah dalam perjalanan yang bahkan belum sampai sepertiga tujuan. Ketika merasa tidak nyaman dengan ketidakadilan, keterpurukan yang sedang dipertontonkan.
Bersyukurlah.... Memilih tetap berada dalam sebuah kotak besar yang belum tentu disukai banyak orang. Satu persatu menghilang. Rasanya bukan untuk menyerah. Lebih kepada penemuan mereka telah berakhir di satu titik dan rasa. Tidak perlu memberi penilaian. Biarkan saja, itu toh hak asasi. Hidup itu pilihan, kata orang bijak. Kotak manapun yang kita pilih, buka saja! Kita akan menemukan apa yang terbaik. Jangan pernah ragu. Bersyukurlah!
06 June 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment