Sejak kecil saya senang mendongakkan kepala ke langit dan memperhatikan awan. Seringkali awan menampilkan bentuk-bentuk indah dan lucu. Kadang kelinci, kuda atau berbentuk pak tani sedang macul. Ternyata Tuhan punya selera lukis yang tinggi. Coba deh sekali-kali pandangi awan dan lihat apa yang akan terlihat disana. Kebiasaan melihat awan itu masih berlangsung sampai sekarang sampai suatu sore ketika saya sedang mengantar ibu ke rumah seseorang.
Awalnya saya hanya tertarik melihat warna keperakan yang terpancar dari balik awan. Seakan-akan ada tukang emas yang sengaja menaburkan emas cair diantaranya. Indah banget. Sekali jepret saya yakin pemandangan ini akan jadi foto terindah saya. Tidak langsung dilihat, memang itu kebiasaan saya. Tiba dirumah saya hanya memindahkannya ke laptop. Dan pekerjaan itu selesai sudah. Tidak dilihat hasilnya dulu? Oh lain kali saja ketika saya sedang ingin melihat koleksi foto.
Lama sekali saya biarkan saja hasil jepretan sore itu. Sampai hari ini ketika iseng saya buka deh koleksi foto-foto itu. Hanya untuk menikmati hasil jepret amatiran saya. Dan ternyata saya menemukan ini. Bisa lihat awan itu berbentuk apa? Om-om berkumis lagi murka. Serem ya bo. Lihat tangan kanannya terangkat seperti hendak meninju seseorang. Yaela om masa dijepret posenya begitu seh. Maap deh, kalo gak rela dijepret teriak dong om jangan diem aja gitu.
0 comments:
Post a Comment