29 April 2009

MEMASYARAKATKAN PERPUSTAKAAN DAERAH

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=10596&Itemid=38. Coba deh baca link diatas. Menurut saya nih kesadaran masyarakat Tanjungpinang untuk datang ke perpustakaan sudah cukup tinggi. Terlihat dari banyaknya penggunjung perpustakaan setiap harinya. Yang kurang adalah memasyarakatkan perpustakaan itu sendiri. Ayo coba tanyakan pada masyarakat Tanjungpinang apakah mereka tahu bahwa kota ini punya perpustakaan yang meminjamkan buku secara gratis?

Saya yakin jawabannya tidak. Kenapa? Perpustakaan tidak pernah memperkenalkan diri sebagai media pengetahuan gratis. Awal kita mengenal perpustakaan pastilah dari sekolah. Iya gak? Coba perhatikan perpustakaan sekolah bukankah terdiri dari buku-buku pengetahuan yang membosankan. Malah kebanyakan buku-buku itu sulit dimengerti. Dijaman saya sekolah dulu beginilah wajah perpustakaan. Kebanyakan orang telah meletakan pengertian perpustakaan pada posisi yang salah. Pengalaman masa sekolah membuat sebagian orang sangat tidak tertarik dengan perpustakaan.

Namun sekarang perpustakaan memiliki wajah yang berbeda. Selain deretan buku didalamnya juga terdapat beberapa fasilitas gratis yang bisa dimanfaatkan. Banyak juga bacaan yang justru bisa menghilangkan stress. Atau justru membantu kita mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian. Bahkan sekedar menambah teman. Yah, bagaimana kita tahu jika perpustakaan tidak pernah mengiklankan diri atau paling tidak menginformasikan apa saja yang ada didalamnya. Gedung bagus, sumber daya manusia banyak saja belum cukup jika tidak dikenal orang.

Coba seandainya perpustakaan daerah Tanjungpinang memperkenalkan diri lewat berbagai media: radio, papan iklan, iklan di HP dan internet, misalnya. Di Tanjungpinang ini saya tidak pernah menemukan iklan yang berhubungan dengan perpustakaan daerah. Ya jika tidak diberitahu bagaimana perpustakaan ini bisa memasyarakat. Lihat para caleg legislatif pada pemilu yang baru lewat ini. Bukankah demi dikenal masyarakat mereka memasyarakatkan dirinya sendiri. Kita juga kan tidak bisa mengharapkan perpustakaan bisa dikenal hanya dari mulut ke mulut saja.

Banyak kok cara efektif dan kreatif yang bisa dipakai untuk mengiklankan perpustakaan. Tidak melulu dengan biaya besar. Bahkan dengan biaya minim pun hal itu bisa dilakukan. Percuma dong banyak buku tentang marketing dan promosi dipajang disana kalo cari ide memasyarakatkan perpustakaan saja susah.  Dengan begitu tidak sia-sia pemerintah provinsi mengucurkan dana setiap bulan untuk biaya operasional dan renovasi gedung jika pada akhirnya gedung itu ramai dikunjungi kan.

5 comments:

ezra said...

iya, harus dipikirin tu gimana caranya mengiklankan perpustakaan.
jgn sampai perpustakaan masih identik dgn para penjaga perpus dgn muka masam dan merengut. hehe..

Jenny Jusuf said...

Judulnya bisa juga:

Memustakakan Permasyarakatan Daerah.

Beda tipis ;-D

ine said...

Ezra : Setuju jangan sampe petugas perpus bikin nyolot pengunjung.

Jenny: Kalo ga ati2 bacanya jadi memusatkan....hehehe...

BoTHe said...

sampai sekarang saya belum pernah masuk perpustakaan daerah Tanjungpinang....seringnya malah ke Perpustakaan Provinsi Kepri.

ine said...

Yang saya tahu malah perpustakaan di tanjungpinang cuma 1, sebelahan ma swalayan bintang 2000 itu. Lainnya malah gak bang.