09 February 2009

LOVE IS BLIND

Walpap (2498)

Ada yang baru saya sadari bahwa Love Is Blind. Ternyata cinta itu bisa datang pada siapapun, tanpa memandang status siapa yang dihampiri. Masa sih? Gak percaya coba cermati video klip lagu terbaru dewi 'dee' lestari ‘Malaikat Juga Tahu’. Pemeran utama pria dalam video klip itu adalah Lukman Sardi yang berperan sebagai seorang lelaki yang pada awalnya saya pikir keterbelakangan mental. Ternyata saya salah Lukman Sardi berperan sebagai pria dewasa penyandang autis.

Pertama kali melihat video klip itu saya tidak mengerti jalan cerita apalagi pesan yang ingin disampaikan. Dengan penjelasan seorang sahabat dan membaca tulisan dewi lestari baru saya mengerti bahwa video klip itu mengangkat kisah nyata seorang pria 38 tahun yang terperangkap dalam mental anak 4 tahun. Dia penderita autis yang tidak tertangani dengan baik. Bukan karena biaya! Saat itu dunia kedokteran belum secanggih sekarang sehingga penderita autis hanya bisa menerima kenyataan hidup tanpa mengenal cita cita.

Hidup dengan lakon yang sama. Tidak mengenal toleransi hanya mengerjakan aktifitas yang sama, diulang-ulang setiap hari. Tapi jangan salah walaupun pria ini penyandang autis namun dia bisa jatuh cinta. Sekali lagi dia jatuh cinta. Bukan pada sabun mandi koleksinya, bukan pula pada rutinitasnya. Dia jatuh cinta pada seorang wanita. Adil bukan? Tuhan itu adil bukan? Disatu sisi pria ini tidak bisa berinteraksi secara normal juga tidak bisa menjalani kehidupan seperti orang lain tapi Tuhan memperkenalkannya pada cinta.

Stop disini. Coba baca tulisan Dewi Lestari yang berjudul ‘Malaikat Juga Tahu’ di www.dee-rectoverso.com

Apakah sekarang kamu setuju dengan saya bahwa Love Is Blind ?

Ketika melihat video klip ‘Malaikat Juga Tahu’ untuk kedua kalinya saya terkesima. Sungguh takjub dengan keberadaan cinta. Terpesona dengan kekuatan cinta yang bisa menarik dan menghadirkan siapapun dalam hidup. Bahkan dalam hidup seorang pria autis sekalipun yang bahkan sulit mengenali dirinya sendiri. Cinta tetap ada –untuknya-. Buat saya itu luar biasa. Sebelumnya saya tidak pernah melihat keajaiban seperti ini terjadi, menyadarinya pun tidak. Karena saya pernah dekat dengan kehidupan penderita autis.

Saya takjub dengan kehidupan. Karena hidup selalu memberikan hadiah hadiah terindah. Cinta salah satunya. Dengan cinta kita mampu berkorban nyawa sekalipun. Ingat Juliet yang begitu cintanya pada Romeo sampai matipun dijadikan solusi untuk mereka tetap bersama. Dengan cinta seorang ayah mampu bekerja keras untuk bisa memberikan kebahagian pada anak laki-laki semata wayangnya. Coba nonton The Pursuit of Happiness.

Dalam One Night with The King, Demi cinta, raja Xerxes sanggup mengabulkan permintaan -yang tidak masuk akal- Hadassah alias Ester, ratu Persia untuk membebaskan rakyatnya dari perbudakan. Karena cinta seorang ibu sanggup melakukan apapun untuk menghadirkan anaknya kedunia ini. Lihat pengorbanan ibu kita saat mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan. Dan dengan cinta juga kita bisa bertahan sampai saat ini dengan pasangan kita walau tidak jarang ketegangan dan perselisihan terjadi.

Ternyata cinta itu sederhana sekali. Datang, masuk dan hidup di hati. Indah dan terbuka. Ketika kita mencintai seseorang bukankah kita selalu ingin berbagi dengannya. Selalu ingin berada didekatnya, menemani melewati masa masa tersukar dan berbagi tawa saat bahagia. Bukankah kita selalu ingin jujur padanya. Dalam segala hal tanpa ada yang ditutupi. Keterbukaan istilahnya. Bukankah cinta itu selalu seimbang, jika telah diberi juga akan memberi bukan untuk membalas tapi untuk mengungkapkan cinta dengan cara yang lebih kreatif dan hidup.

Namun kadang cinta bisa berubah di tengah jalan. Sehingga seringkali telunjuk yang diciptakan Tuhan untuk tujuan mulia digunakan untuk menuding orang tercinta. Ketika cinta berseberangan jalan dengan harapan seringkali cinta ditinggalkan dengan alasan klise, sering malah tidak masuk akal. Namun bagi saya cinta tetaplah sederhana. Sesederhana mensyukuri hidup. Sesederhana seorang penderita autis bisa menulis surat cinta pada wanita pilihan hatinya.

Bagi saya cinta tidak pernah berubah. Cinta tetap sama. Tetap mampu membuat kita tersenyum sendiri seperti orang gila. Dan cinta tetap buta. Love is Blind ternyata itu benar. Keinginan kitalah yang membuat cinta itu tidak lagi buta. Biarkan saja cinta selalu buta karena cinta terlahir tanpa sekat. Cukup dirasakan tidak perlu dipikirkan. Hmmm, Sudah siapkah kawan untuk menerima kehadiran cinta dan tetap membiarkannya selalu buta ???

Tulisan ini terinspirasi dari lagu dan tulisan “Malaikat Juga Tahu”-nya Dewi 'dee' Lestari, Bisa dilihat di www.dee-rectoverso.com. Lagu yang mampu merubah cara pandang saya tentang cinta.

0 comments: