Mencintainya membuat hati selalu berdebar-debar. Selalu ada sesuatu didalam sana yang membuat perut terasa kaku dan keram. Sulit bernafas jika tiba-tiba saja dia ada didepan mata. Bibir rasanya tidak bisa terbuka sedikit pun kecuali untuk tersenyum dan tersenyum. Memandangnya membuat seluruh dunia seakan berhenti pada satu titik yaitu wajahnya. Yap jatuh cinta selalu membuat seseorang senewen gak karuan.
Kadang saya menemukan gejala-gejala yang malah sampai pada tahap kronis seperti senyum senyum sendiri padahal gak ada yang lucu. Gembira berlebihan padahal gak sedang dapat undian satu milyar. Suka berlama lama di depan kaca padahal dandan udah kelar 2 jam yang lalu. Ehm…. Suka geratakin isi lemari pakaian yang berakibat semua penghuninya terpaksa terlempar ke tempat tidur.
Runyam. Jatuh cinta memang bikin runyam jagat raya. Dunia serasa terbalik. Semua serba berubah mulai dari kebiasaan sampai kesenangan. Kalau sudah begitu semua dilakukan demi terlihat sempurna di depan orang yang dicintai. Tabungan pun menipis karena keseringan dipakai buat ke mal *beli baju lagi beli baju lagi*. Yang gak pernah pernahnya perduli dengan penampilan malah jadi langganan tetap sebuah salon.
Repot. Setiap hari telepon-telponan dengan sahabat Cuma buat melaporkan perkembangan terakhir. Kasihan tuh sahabat, telinga yang diciptakan Tuhan dengan tujuan mulia *untuk mendengarkan keluhan banyak orang* malah di kontrak sepihak demi mendengarkan celotehan sahabat yang sedang jatuh cinta. Selain itu, Woi dapat salam tuh dari pulsa. Tagihan telepon bisa membuat bokap nangis darah. Keterlaluan.
Tapi itulah jatuh cinta selalu membuat kita menghalalkan pemborosan demi menarik perhatiannya. Ternyata gejala-gejala diatas tidak hanya dilakukan seorang ABG yang sedang jatuh cinta, orang dewasa pun. Gak percaya. Coba berhenti sejenak, putar badan teman dan perhatikan, berapa banyak coba teman-teman sekantor dan kampus melakukan pemborosan akut begitu. Atau jangan jangan kita sendiri pun melakukannya *weitz*.
Beberapa waktu lalu saya melihat sepasang ABG yang sedang jatuh cinta. Si cewek bermanja-manja dengan santainya. Orang-orang disekitar mereka yang melihat kejadian itu pasang muka jutek sekale. Saya hanya berdiri beberapa meter dari pasangan muda itu, melihat sambil senyum senyum sendiri mengingat masa ABG saya. Buat saya hal itu biasa, toch dulu pun saya norak seperti mereka. Biarlah mereka menikmati saat saat yang belum tentu bisa diulang lagi.
Well, awalnya Cuma iseng malah jadi tulisan ini. Tertarik aja melihat sesuatu yang mampu membangkitkan kenangan masa masa ABG.
0 comments:
Post a Comment